Pages

Statistic of Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 27 April 2016

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MASYARAKAT ISLAM

Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Dalam istilah Bahasa Arab, masyarakat diartikan sebagai mujtama.
A.    Norma dan Nilai dalam Masyarakat Islam
·   Norma adalah pedoman agar seseorang dapat berperilaku sesuai dengan harapan masyarakat
·         Nilai adalah sesuatu yang sangat dihargai dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.   
Dengan nilai dan norma masyarakat memiliki acuan atau pedoman arah/tujuan tentang tindakan yang baik dan buruk.
B.     Pentingnya Hubungan Sesama Manusia
Manusia merupakan makhluk sosial, yakni selalu membutuhkan oranglain dalam memenuhi kebutuhannya.
Hubungan sesama manusia dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 10.
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”
Pada hakikatnya, tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan orang lain. Manusia memiliki naluri untuk hidup berkelompok dan berinteraksi dengan orang lain. Karena pada dasarnya, setiap manusia memiliki kemampuan dasar yang berbeda-beda dan memiliki ciri khas tersendiri yang dapat dijadikan sebagai alat tukar menukar pemenuhan kebutuhan hidup.
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran, surah Al-Hujurat ayat 10:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ﴿١٠﴾
Artinya:
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”
C.    Kelompok Pembentuk Masyarakat
1.      Keluarga
Keluarga merupakan lembaga yang    dibentuk untuk memenuhi kebutuhan terhadap keturunan dan mempertahankan jenis. Peran keluarga diawali dengan pernikahan untuk menjaga agama (hifdzu al-din) dan keturunan (hifdzu an-nasl). Dijelaskan dalam surat Al-A’raf(7):189.
Allah SWT, berfirman dalam surat Al-Rum(30):21. Dari ayat tersebut muncul istilah keluarga ideal yakni sakinah yang artinya tenang, mawaddah yang artinya kasih, dan rahmah yang artinya sayang.
Dalam keluarga terdapat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Salah satunya berbuat baik kepada kedua orangtua (Q.S. Luqman:15).
Surat luqman ayat 15
“Dan jika keduanya memaksa kamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka jangan lah engkau mematuhi keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembali kamu, maka Ku-beritakan kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Ayat ini menjelaskan tentang pengecualian menaati perintah kedua orangtua, sekaligus menggaris bawahi wasiat Luqman kepada anaknya tentang keharusan meninggalkan kemusyrikan dalam bentuk serta kapan dan dimana pun. Kewajiban menghormati dan menjalin hubungan baik dengan ibu bapak, menjadikan sementara ulama berpendapat bahwa seorang anak boleh saja membelikan buat ibu bapaknya yang kafir dan fakir minuman keras kalau mereka telah terbiasa dan senang meminumnya, karena meminum minuman keras buat orang kafir bukanlah sesuatu yang munkar.
Ayat ini mengandung pesan, yang pertama, bahwa mempergauli dengan baik itu hanya dalam urusan keduniaan, bukan keagamaan. Yang kedua, bertujuan meringankan beban tugas itu, karena ia hanya untuk smentara yakni selama hidup di dunia yang hari-harinya terbatas, sehingga tidak mengapalah memikul beban kebaktian kepada-Nya. Dan yang ketiga, bertujuan menghadapkan kata dunia dengan hari kembali kepada Allah yang dinyatakan di atas dengan kalimat hanya kepada-Ku kembali kamu.
2.      Tetangga
Nabi Muhammad SAW berkata bahwa ada 3 macam tetangga, yaitu:
·         Tetangga yang hanya memiliki satu hak, yaitu tetangga non muslim
·         Tetangga yang memiliki dua hak, yaitu seorang muslim
·         Tetangga memiliki tiga hak, yaitu tetangga, muslim, dan memiliki hubungan kerabat (HR. Thabrani)
            Kewajiban tetangga berdasarkan Al-Qur’an dan hadis:
·         Tetangga wajib mendapatkan rasa aman dari segala bentuk kejahatan dan keburukan
·         Anjuran untuk memberi kepada tetangga
·         Berbuat baik kepada tetangga sesuai dengan norma agama dan norma sosial
·         Tidak mengina pemberian tetangga meski pemberiannya sederhana
·         Hendaklah mendahulukan tetangga yang paling dekat terlebih dahulu dengan rumah kita
3.      Negara
Negara adalah organisasi kekuasaan yang dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya. Bentuk-bentuk kekuasaan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk aturan dan kebijakan yang merupakan turunan dan penerjemahan dari tujuan bersama. Aturan yang ditetapkan negara tersebut diantaranya ketentuan pelaksanaan zakat, ketentuan tentang narkoba, minuman keras, perjudian, perzinahan serta pengelolaan ketertiban masyarakat lainnya.
Selain itu, manusia diciptakan dari berbagai karakteristik, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal satu sama lain.
 “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetetahui lagi Maha Mengenal.” (Al-Hujurat: 13)
D.    Gambaran Ideal Masyarakat Islam
·    Masyarakat islam hidup penuh dengan kasih sayang, tolong menolong, penuh toleransi, humanis, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan
·   Masyarakat islam yang ummatan wasathan (umat pertengahan) yaitu umat yang tidak berpihak kecuali kepada keadilan dan menjunjung tinggi keadilan tanpa pandang bulu
·         Masyarakat yang berperikemanusiaan, emansipasi, pembebasan, dan ketuhanan

·         Masyarakat yang taat aturan.

0 komentar:

Posting Komentar