Pages

Statistic of Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 14 April 2016

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PEKEMBANGANNYA

RANGKUMAN MATERI IAD PERTEMUAN KE-3

NAMA        : MIA DWI ROSMEILANI
NPM           : 115040068
KELAS       :  1C
JURUSAN : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

1.    Hakikat Manusia dan Sifat Keingintahuannya

Dibanding dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah yang terlemah, sedangkan rohaninya atau akal budi dan kemauannya sangat kuat (Aly dan Rahma, 1998:2). Meski demikian manusia memiliki kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk dirinya maupun lingkungannya. Dengan demikian manusia bisa mengatasi kelemahannya tersebut.Manusia dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk dirinya maupun lingkungannya. Akal bersumber pada otak dan budi bersumber pada jiwa.
Manusia sangat penting untuk dipahami terutama oleh para pendidik. Memahami tentang hakikat manusia berarti mengenal sifat atau karakteristik manusia yang sangat beragam. Manusia adalah makhluk Tuhan yang memiliki karakteristik berbeda satu sama lain. Tidak ada dua manusia yang sama persis walaupun secara fisik ada persamaan seperti anak kembar. Manusia berbeda tubuh adalah berbeda dalam banyak hal, khususnya mengenai karakteristiknya. Oleh sebab itu, manusia disebut mahkluk unik.
Hakikat manusia adalah makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat manusia adalah makhluk yang sempurna, ada juga yang menyebutnya makhluk yang paling cerdas. Dari semua itu menunjukkan bahwa hakikat manusia adalah makhluk yang positif. Manusia dengan segala sifat dan karakternya diciptakan dengan sebegitu sempurnanya.

Hakikat manusia adalah sebagai berikut:
  1. Manusia sebagai mahkluk jasmani, manusia sebagai mahkluk jasmani adalah mahkluk      dengan bentuk jasad yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama. Manusia sebagai mahkluk jasmani artinya manusia memiliki unsure jasmani yang bias dipandang dan disentuh, jelas atau konkret adanya, seperti perut, kepala, kaki, tangan, hidung, mata, telinga dan lain sebagainya. Semua itu adalah unsure fisik yang kasat mata. Unsure tubuh yang tidak bisa dilihat adalah semua unsur yang terdapat dalam tubuh manusia, seperti otak, saraf, darah, usus, tulang dan lain sebagainya.
  2. Manusia sebagai mahkluk berpikir, setiap manusia dilahirkan disertai dengan potensi pikir. Apapun bentuk manusia yang dilahirkan, seperti lahir dalam keadaan kembar siam atau cacat tubuh pada bagian-bagian tertentu, ia tetap memiliki potensi pikir. Potensi inilah yang menjadi pembeda utama antara manusia dengan mahkluk lain, yakni binatang. Dengan potensi pikir, manusia dapat melihat banyak hal di dunia ini, baik yang ada di darat, udara, maupun lait. Manusia bisa mengetahui dan memahami banyak hal di sunia serta dapat membeda-bedakan satu sama lain.
  3. Manusia sebagai mahkluk individu, kada individu menunjukkan pada hal yang tidak bisa dibagi. Kata individu berasal dari bahasa Latin, yakni individuum yang artinya adalah tidak terbagi. Pengertian tidak dapat dibagi di sini menunjuk pada pemahaman bahwa manusia itu bersifat perseorangan. Masing-masing manusia memiliki potensinya masing-masing. Selain itu, dalam pemahaman tentang manusia sebagai mahkluk individu adalah manusia memiliki kebebasan potensi yang dibawa sejak lahir.
  4. Manusia sebagai mahkluk social, setiap manusia sejak dilahirkan membutuhkan kehadiran orang lain agar ia bisa bertahan hidup. Setiap individu membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan perkembangannya. Sejak bayi dilahirkan, kemudian tidak ada orang lain yang menolongnya, mungkin saja ia meningal dunia. Jadi, manusia disebut sebagai mahkluk social mengandung arti bahwa setiap manusia saling membutuhkan satu sama lain. Setiap orang membutuhkan kehadiran orang lain, yakni hadir dengan segala bantuannya.
  5. Manusia sebagai mahkluk susila, manusia susila artinya manusia yang taat dan patuh terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat, di tempat mana mereka berinteraksi dan/ atau hidup bersama. Seseorang yang bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan tata nilai dan norma masyarakat disebut individu yang bersusila atau bermoral. Sementara individu-individu yang melakukan penyimpangan disebut sebagai orang-orang yang tidak susila atau tidak bermoral.
  6. Manusia mmemiliki potensi perasaan, manusia dilahirkan dengan potensi perasaan. Perasaan adalah penilaian secara psikologis tentang sesuatu benda atau situasi/ peristiwa. Manusia memiliki perasaan tertarik, senang, benci, jenuh, kecewa, rindu, dendam, dan lain sebagainya. Perasaan manusia harus diperhatikan dan disikapi dengan baik karena akan berpengaruh terhadap tindakannya.
  7. Manusia sebagai mahkluk berkehendak, salah satu karakteristik manusia adalah berkehendak. Kehendak adalah kekuatan batin (psikologis) yang membangkitkan diri manusia untuk melakukan tindakan tertentu. Kehendak manusia untuk melakukan suatu tindakan tertentu adakalanya kuat dan adakalanya lemah. Jika kehendak itu kuat, manusia akan terdorong untuk segera melakukan tindakan tersebut dengan persiapan segenap potensi yang dimiliki. Tetapi jika kehendak itu lemah, manusia kekurangan energy untuk melakukan suatu tindakan tertentu sehingga bisa jadi kehendak tersebut tertunda atau sama sekali tidak terlaksana (gagal).
  8. Manusia memiliki potensi daya cipta, manusia sebagai mahkluk berdaya cipta artinya memiliki kemampuan untuk memfokuskan pikirannya dalam rangka mewujudkan ide (hasil pikir) mejadi sebuah hasil konkret (produk).
  9. Manusia memiliki potensi karya, manusia sebagai mahkluk yang memiliki potensi karya artinya memiliki kemampuan untuk menghasilkan sesuatu. Kemampuan menghasilkan sesuatu itu merupakan akumulasi dari potensi-potensi lainnya sebagaimana dikemukakan di atas, yaitu potensi pikir, rasa, karsa, dan daya cipta
  10. Manusia memiliki potensi tumbuh dan berkembang, potensi perkembangan manusia berbeda satu sama yang lain,sesuai dengan karakteristiknya manusia sebagai mahkluk individu. Potensi tumbuh dan berkembang adalah karakteristik manusia tanpa membedakan jenis kelamin, asal-usul keturunan, maupun daerah. Semua manusia pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Namun, proses kecepatan dan irama pertumbuhan dan perkembangan antara individu yang satu dengan yang lain bisa berbeda. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada diri manusia itu dipengaruhi oleh banyak unsur terutama hereditas
  11. Manusia sebagai mahkluk yang memiliki cita-cita, setiap individu memiliki cita-cita hidup. Tidak ada manusia yang tidak memiliki cita-cita hidup sama sekali. Semua individu, bak yang cerdas atau bodoh, baik yang tinggal di perkotaan maupun pedalaman, baik yang kaya maupun miskin, semua pasti memiliki cita-cita. Cita-cita hidup adalah sesuatu atau suatu keadaan yang ingin dicapai dalam hidupnya, baik di masa kini dan masa depan. Cita-cita hidup manusia ada yang jangka pendek dan ada juga yang jangka pandang. Setiap manusia pasti melangkah atau melakukan aktivitas-aktivitas menuju tercapainya cita-cita hidup
  12. Manusia sebagai mahkluk meng-ada (exit), manusia mampu mengubah diri sendiri sesuai dengan situasi lingkungan dan sekaligus mampu mengubah lingkungan sesuai dengan kondisi dirinya sendiri. Kemampuan ini karena adanya daya dukung dari potensi pikir yang dimiliki oleh manusia. Eksistensi individu yang satu dengan yang lain berbea-beda. Hal ini sangat tergantung pada tingkat penggunaan potensi pikir manusia untuk bekreasi dan berikhtiar.
2.    Perkembangan Fisik, Sifat dan Pikiran Manusia

     Perkembangan Fisik Manusia :
1.      Dari dalam rahim 
2.      Dilahirkan
3.      Bayi 
4.      Anak-anak 
5.      Remaja 
6.      Dewasa 
7.      Menua
Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki. Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin. 
Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala di bawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai remaja.Bayi manusia (usia 0-2 tahun) tumbuh dan berkembang menjadi anak yang pandai berbicara, membaca, berhitung dan mampu bergerak dengan lincah. Kemudian anak manusia berada pada masa kanak- kanak pada usia 3- 5 tahun yang disebut masa bertanya dan ditandai dengan pertumbuhan fisik yang mulai berkembang serta pandai berbicara, membaca, dan berhitung. Selanjutnya pada usia 13-20 tahun, anak tersebut menjadi remaja yang mulai mengalami pubertas, seperti perempuan mulai mensturasi, dan laki-laki mulai memiliki jenggot, kumis, serta membesar suaranya. Selanjutnya masuk masa dewasa (usia >20 tahun) yang sudah mampu bekerja dan berumah tangga.Setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
Perkembangan sikap, sifat dan pikiran manusia
Cara orang dewasa mencari pengetahuan umumnya sangat dipengaruhi oleh pengembangan pegetahuan pada masa kanak-kanak.
  1. Masa bayi (0-2 tahun), disebut periode sensorimotorik. Pada periode ini perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat.
  2. Masa kanak-kanak (3-5 tahun), disebut periode praoperasional. Pada periode ini dorongan keingintahuan anak sangat besar, sehingga banyak orang mengatakan bahwa anak pada periode ini adalah “masa bertanya”.
  3. Masa Usia sekolah (6-12 tahun), disebut periode operasional nyata. Pada masa anak sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik yang baik. Masa ini juga merupakan “masa tenang” karena proses perkembangan emosional anak telah mendapat kepuasan maksimal sesuai dengan kemampuannya.
  4. Masa remaja (13-20 tahun), disebut periode preoperasional formal. Masa ini merupakan masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa.
  5. Masa dewasa (> 20 tahun), masa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri. Mereka mampu mengendalikan perilaku dengan baik, menempatkan dirinya sebagai anggota dalam kelompok serta merupakan individu yang bertanggungjawab.


3.    Sejarah Pengetahuan Manusia

Menurut Auguste Comte dalam sejarah perkembangan jiwa manusia, baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan, berlangsung dalam tiga tahap:
·            Tahap teologi
Pada tahap teologi atau fiktif, berusaha untuk mencari dan menemukan sebab yang pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sesuatu, dan selalu dihubugkan dengan kekuatan gaib. Gejala alam yang menarik perhatiannya selalu diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa dikuasai dan diatur oleh para dewa atau kekuatan gaib lainnya.
·            Tahap filsafat
Tahap metafisika atau abstrak merupakan tahap dimana manusia masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi menyadarkan diri kepada kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, melainkan pada akalnya sendiri, akal yang telah mampu melakukan abstraksi guna menemukan hakekat segala sesuatu.
·           Tahap positif atau ilmiah riil
Tahap positif atau riil merupakan tahap dimana manusia telah mampu berpikir secara positif atau riil atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan dan perbandingan.


0 komentar:

Posting Komentar