RANGKUMAN MATERI IAD PERTEMUAN KE-3
NAMA : MIA DWI ROSMEILANI
NPM : 115040068
KELAS : 1C
JURUSAN : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN
PERKEMBANGANNYA
1. Hakikat Manusia dan
Sifat Keingintahuannya
Dibanding dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah yang terlemah,
sedangkan rohaninya atau akal budi dan kemauannya sangat kuat (Aly dan Rahma,
1998:2). Meski demikian manusia memiliki kemampuan berpikir dan bernalar,
dengan akal serta nuraninya memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik
dan bijaksana untuk dirinya maupun lingkungannya. Dengan demikian manusia
bisa mengatasi kelemahannya tersebut.Manusia dengan kemampuan berpikir dan
bernalar, dengan akal serta nuraninya memungkinkan untuk selalu berbuat yang
lebih baik dan bijaksana untuk dirinya maupun lingkungannya. Akal bersumber
pada otak dan budi bersumber pada jiwa.
Manusia sangat penting
untuk dipahami terutama oleh para pendidik. Memahami tentang hakikat manusia
berarti mengenal sifat atau karakteristik manusia yang sangat beragam. Manusia
adalah makhluk Tuhan yang memiliki karakteristik berbeda satu sama lain. Tidak
ada dua manusia yang sama persis walaupun secara fisik ada persamaan seperti
anak kembar. Manusia berbeda tubuh adalah berbeda dalam banyak hal, khususnya
mengenai karakteristiknya. Oleh sebab itu, manusia disebut mahkluk unik.
Hakikat manusia adalah makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat
manusia adalah makhluk yang sempurna, ada juga yang menyebutnya makhluk yang
paling cerdas. Dari semua itu menunjukkan bahwa hakikat manusia adalah makhluk
yang positif. Manusia dengan segala sifat dan karakternya diciptakan dengan
sebegitu sempurnanya.
Hakikat manusia adalah
sebagai berikut:
- Manusia sebagai mahkluk jasmani, manusia sebagai mahkluk jasmani
adalah mahkluk dengan bentuk jasad yang khas yang
dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun
dengan hakikat yang sama. Manusia sebagai mahkluk jasmani artinya manusia
memiliki unsure jasmani yang bias dipandang dan disentuh, jelas atau
konkret adanya, seperti perut, kepala, kaki, tangan, hidung, mata, telinga
dan lain sebagainya. Semua itu adalah unsure fisik yang kasat mata. Unsure
tubuh yang tidak bisa dilihat adalah semua unsur yang terdapat dalam tubuh
manusia, seperti otak, saraf, darah, usus, tulang dan lain sebagainya.
- Manusia sebagai mahkluk berpikir, setiap manusia
dilahirkan disertai dengan potensi pikir. Apapun bentuk manusia yang
dilahirkan, seperti lahir dalam keadaan kembar siam atau cacat tubuh pada
bagian-bagian tertentu, ia tetap memiliki potensi pikir. Potensi inilah
yang menjadi pembeda utama antara manusia dengan mahkluk lain, yakni
binatang. Dengan potensi pikir, manusia dapat melihat banyak hal di dunia
ini, baik yang ada di darat, udara, maupun lait. Manusia bisa mengetahui
dan memahami banyak hal di sunia serta dapat membeda-bedakan satu sama
lain.
- Manusia sebagai mahkluk individu, kada individu
menunjukkan pada hal yang tidak bisa dibagi. Kata individu berasal dari
bahasa Latin, yakni individuum yang artinya adalah tidak terbagi.
Pengertian tidak dapat dibagi di sini menunjuk pada pemahaman bahwa
manusia itu bersifat perseorangan. Masing-masing manusia memiliki
potensinya masing-masing. Selain itu, dalam pemahaman tentang manusia sebagai
mahkluk individu adalah manusia memiliki kebebasan potensi yang dibawa
sejak lahir.
- Manusia sebagai mahkluk social, setiap manusia
sejak dilahirkan membutuhkan kehadiran orang lain agar ia bisa bertahan
hidup. Setiap individu membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan perkembangannya. Sejak bayi dilahirkan, kemudian tidak
ada orang lain yang menolongnya, mungkin saja ia meningal dunia. Jadi,
manusia disebut sebagai mahkluk social mengandung arti bahwa setiap
manusia saling membutuhkan satu sama lain. Setiap orang membutuhkan
kehadiran orang lain, yakni hadir dengan segala bantuannya.
- Manusia sebagai mahkluk susila, manusia susila
artinya manusia yang taat dan patuh terhadap nilai-nilai dan norma-norma
yang berlaku di masyarakat, di tempat mana mereka berinteraksi dan/ atau
hidup bersama. Seseorang yang bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan
tata nilai dan norma masyarakat disebut individu yang bersusila atau
bermoral. Sementara individu-individu yang melakukan penyimpangan disebut
sebagai orang-orang yang tidak susila atau tidak bermoral.
- Manusia mmemiliki potensi perasaan, manusia
dilahirkan dengan potensi perasaan. Perasaan adalah penilaian secara
psikologis tentang sesuatu benda atau situasi/ peristiwa. Manusia memiliki
perasaan tertarik, senang, benci, jenuh, kecewa, rindu, dendam, dan lain
sebagainya. Perasaan manusia harus diperhatikan dan disikapi dengan baik
karena akan berpengaruh terhadap tindakannya.
- Manusia sebagai mahkluk berkehendak, salah satu
karakteristik manusia adalah berkehendak. Kehendak adalah kekuatan batin
(psikologis) yang membangkitkan diri manusia untuk melakukan tindakan
tertentu. Kehendak manusia untuk melakukan suatu tindakan tertentu
adakalanya kuat dan adakalanya lemah. Jika kehendak itu kuat, manusia akan
terdorong untuk segera melakukan tindakan tersebut dengan persiapan
segenap potensi yang dimiliki. Tetapi jika kehendak itu lemah, manusia
kekurangan energy untuk melakukan suatu tindakan tertentu sehingga bisa
jadi kehendak tersebut tertunda atau sama sekali tidak terlaksana (gagal).
- Manusia memiliki potensi daya cipta, manusia
sebagai mahkluk berdaya cipta artinya memiliki kemampuan untuk memfokuskan
pikirannya dalam rangka mewujudkan ide (hasil pikir) mejadi sebuah hasil
konkret (produk).
- Manusia memiliki potensi karya, manusia sebagai
mahkluk yang memiliki potensi karya artinya memiliki kemampuan untuk
menghasilkan sesuatu. Kemampuan menghasilkan sesuatu itu merupakan
akumulasi dari potensi-potensi lainnya sebagaimana dikemukakan di atas,
yaitu potensi pikir, rasa, karsa, dan daya cipta
- Manusia memiliki potensi tumbuh dan berkembang,
potensi perkembangan manusia berbeda satu sama yang lain,sesuai dengan
karakteristiknya manusia sebagai mahkluk individu. Potensi tumbuh dan
berkembang adalah karakteristik manusia tanpa membedakan jenis kelamin,
asal-usul keturunan, maupun daerah. Semua manusia pasti mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Namun, proses kecepatan dan irama
pertumbuhan dan perkembangan antara individu yang satu dengan yang lain
bisa berbeda. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada diri manusia itu
dipengaruhi oleh banyak unsur terutama hereditas
- Manusia sebagai mahkluk yang memiliki cita-cita,
setiap individu memiliki cita-cita hidup. Tidak ada manusia yang tidak
memiliki cita-cita hidup sama sekali. Semua individu, bak yang cerdas atau
bodoh, baik yang tinggal di perkotaan maupun pedalaman, baik yang kaya
maupun miskin, semua pasti memiliki cita-cita. Cita-cita hidup adalah
sesuatu atau suatu keadaan yang ingin dicapai dalam hidupnya, baik di masa
kini dan masa depan. Cita-cita hidup manusia ada yang jangka pendek dan
ada juga yang jangka pandang. Setiap manusia pasti melangkah atau
melakukan aktivitas-aktivitas menuju tercapainya cita-cita hidup
- Manusia sebagai mahkluk meng-ada (exit), manusia
mampu mengubah diri sendiri sesuai dengan situasi lingkungan dan sekaligus
mampu mengubah lingkungan sesuai dengan kondisi dirinya sendiri. Kemampuan
ini karena adanya daya dukung dari potensi pikir yang dimiliki oleh
manusia. Eksistensi individu yang satu dengan yang lain berbea-beda. Hal
ini sangat tergantung pada tingkat penggunaan potensi pikir manusia untuk
bekreasi dan berikhtiar.
2. Perkembangan Fisik,
Sifat dan Pikiran Manusia
Perkembangan Fisik Manusia :
1. Dari
dalam rahim
2. Dilahirkan
3. Bayi
4. Anak-anak
5. Remaja
6. Dewasa
7. Menua
Tubuh manusia berubah
mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap menjadi
manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang
identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang
tidak homolog yang akan menjadi laki-laki. Lima minggu setelah terjadi
konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi menjadi
serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu ke-13, janin
sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang
selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu,
janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala di bawah makin
mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang.
Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai remaja.Bayi
manusia (usia 0-2 tahun) tumbuh dan berkembang menjadi anak yang pandai
berbicara, membaca, berhitung dan mampu bergerak dengan lincah. Kemudian anak
manusia berada pada masa kanak- kanak pada usia 3- 5 tahun yang disebut masa
bertanya dan ditandai dengan pertumbuhan fisik yang mulai berkembang serta
pandai berbicara, membaca, dan berhitung. Selanjutnya pada usia 13-20 tahun,
anak tersebut menjadi remaja yang mulai mengalami pubertas, seperti perempuan
mulai mensturasi, dan laki-laki mulai memiliki jenggot, kumis, serta membesar
suaranya. Selanjutnya masuk masa dewasa (usia >20 tahun) yang sudah mampu
bekerja dan berumah tangga.Setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan
diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
Perkembangan
sikap, sifat dan pikiran manusia
Cara orang dewasa mencari pengetahuan
umumnya sangat dipengaruhi oleh pengembangan pegetahuan pada masa kanak-kanak.
- Masa bayi (0-2 tahun), disebut periode sensorimotorik. Pada periode ini perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat.
- Masa kanak-kanak (3-5 tahun), disebut periode praoperasional. Pada periode ini dorongan keingintahuan anak sangat besar, sehingga banyak orang mengatakan bahwa anak pada periode ini adalah “masa bertanya”.
- Masa Usia sekolah (6-12 tahun), disebut periode operasional nyata. Pada masa anak sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik yang baik. Masa ini juga merupakan “masa tenang” karena proses perkembangan emosional anak telah mendapat kepuasan maksimal sesuai dengan kemampuannya.
- Masa remaja (13-20 tahun), disebut periode preoperasional formal. Masa ini merupakan masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa.
- Masa dewasa (> 20 tahun), masa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri. Mereka mampu mengendalikan perilaku dengan baik, menempatkan dirinya sebagai anggota dalam kelompok serta merupakan individu yang bertanggungjawab.
3. Sejarah Pengetahuan Manusia
Menurut Auguste Comte
dalam sejarah perkembangan jiwa manusia, baik sebagai individu maupun sebagai
keseluruhan, berlangsung dalam tiga tahap:
·
Tahap teologi
Pada tahap teologi atau
fiktif, berusaha untuk mencari dan menemukan sebab yang pertama dan tujuan yang
terakhir dari segala sesuatu, dan selalu dihubugkan dengan kekuatan gaib.
Gejala alam yang menarik perhatiannya selalu diletakkan dalam kaitannya dengan
sumber yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa
dikuasai dan diatur oleh para dewa atau kekuatan gaib lainnya.
·
Tahap filsafat
Tahap metafisika atau
abstrak merupakan tahap dimana manusia masih tetap mencari sebab utama dan
tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi menyadarkan diri kepada kepercayaan
akan adanya kekuatan gaib, melainkan pada akalnya sendiri, akal yang telah
mampu melakukan abstraksi guna menemukan hakekat segala sesuatu.
·
Tahap positif atau ilmiah riil
Tahap positif atau riil
merupakan tahap dimana manusia telah mampu berpikir secara positif atau riil atas
dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang dikembangkan secara positif
melalui pengamatan, percobaan dan perbandingan.
0 komentar:
Posting Komentar