RANGKUMAN MATERI IAD PERTEMUAN KE-5
NAMA : MIA DWI R
NPM : 115040068
KELAS : 1C
JURUSAN : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BUMI DAN ALAM SEMESTA
A. PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA
Pengertian alam semesta itu sendiri mencakup tentang
mikrokosmos dan makrokomos, para ahli astronomi menggunakan istilah alam
semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada
di dalamnya. Manusia sebagai makhluk tuhan yang berakal budi dan sebagai
penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa ingin tahunya, untuk mencari
penjelasan tentang makna dari hal-hal yang di amati. Dengan diperolehnya
berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai di
bumi, timbullah beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam
semesta. Teori tersebut di kelompokkan menjadi:
1. Teori Keadaan Tetap (steady-state theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang
menyatakan, bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama.
Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta terjadi. Teori ini menyatakan
bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati.
Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan
tak terhingga tuanya.
2. Teori Ledakan Dahsyat (Big Bang Theory)
Teori ini menyatakan bahwa alam semsta ini berasal
dari kondisi super padat dan panas yang kemudian meledak, mengembang sekitar
13.700 juta tahun yang lalu. Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya
suatu masa yang sangat besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat
besar, meladak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu kemudian
berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
3. Teori Creatio Continua
Dikemukakan oleh Fred hoyle, Bindi dan Gold. Teori ini
menyatakan bahwa saat siciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini
selamanya ada dan akan tetap ada,alam semesta tidak pernah bermula dan tidak
pernah berakhir.
4. Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori
ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu massa ekspansi dan
massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta
tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta
bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga-tenaga yang
bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai
unsur lain yang kompleks.
B. PEMBENTUKAN GALAKSI
Menurut
Fowlet, kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu galaksi tidaklah seperti sekarang
ini. Pada saat itu galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat besar
yang berada di ruang angkasa. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak
perlahan-lahan, berputar pada porosnya, sehingga berbentuk bulat. Berdasarkan
pengamatan, dapat dibedakan tiga macam galaksi :
·
Galaksi berbentuk spiral (spiral
galaxis)
Galaksi ini meliputi 80% dari semua galaksi yang sudah diketahui. Galaksi ini merupakan galaksi yang berstruktur paling sempurna, yang terdiri dari tiga bagian:
Galaksi ini meliputi 80% dari semua galaksi yang sudah diketahui. Galaksi ini merupakan galaksi yang berstruktur paling sempurna, yang terdiri dari tiga bagian:
1. pusat
spiral galaksi yang terdiri dari gugusan bintang yang berbentuk bulat
2. lingkaran
yang membungkus pusat spiral
3. piringan
dengan lengan spiral
·
Galaksi berbentuk ellips (elliptical
galaxis)
Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang sudah diketahui, galaksi ini berbentuk ellips, merupakan bangunan yang sederhana karena hanya terdiri atas :
Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang sudah diketahui, galaksi ini berbentuk ellips, merupakan bangunan yang sederhana karena hanya terdiri atas :
1. pusat
roda
2. selubung
yang membungkus pusat
·
Galaksi berbentuk tak beraturan (irregular
galaxis)
Galaksi ini berjumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang sudah ditemukan. Galaksi ini terlihat sebagai gumpalan datar atau onggokan bintang yang semakin menebal, sebagian menipis dalam batas-batas yang tidak jelas
Galaksi ini berjumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang sudah ditemukan. Galaksi ini terlihat sebagai gumpalan datar atau onggokan bintang yang semakin menebal, sebagian menipis dalam batas-batas yang tidak jelas
C. PEMBENTUKKAN TATA SURYA
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dari
benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor – meteor, komet – komet, debu
dan gas antar planet yang beredar mengililinginya. Keseleruhan system ini bergerak
mengililingi pusat galaksi. Bagaimana tata surya terbentuk? Banyak teori
tentang asal usul tata surya dikemukakan orang, tetapi belum ada satu pun yang
dapat diterima oleh semua pihak. Diantara teori itu antara lain :
1. Teori
Nebulasi/debu
Teori
ini dikemukakan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796. Ia mengatakan bahwa
system tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas. Pada proses kondensasi
tersebut sebagian terpisah dan merupakan cincin yang mengililingi pusat.
Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari.
2. Teori
Planettesimal
Teori
ini dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Teori ini bertitik tolak dari
pemikiran hipotesis nebular yang menyatakan bahwa sistem tata surya terbentuk
dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi. Perbedaannya adalah terletak
pada asumsi bahwa terbentuknya planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi
diasumsikan adnya bintang besar lain yang sedang lewat didekat bintang yang
merupakan bagian dari tata surya kita.
3. Teori
Tidal/ Pasang Surut
Teori
ini dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys pada tahun 1919. Menurut teori
ini, ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari
dan kemudian menghilang. Pada saat itu, sebagian matahari tertarik dan lepas.
Dari bagian matahari yang lepas inilah kemmudian terbentuk planet – planet.
4. Teori
Bintang Kembar
Teori
ini berpendapat bahwa kemungkinan matahari terdahulu merupakan sepasang bintang
kembar. Oleh sesuatu sebab, salah satu bintang meledak dan akibat gaya tarik
gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi matahari. Pecahan tersebut
tetap berada disekitar dan beredar mengililinginya.
5. Teori
Kondensasi
Teori
ini dikemukakan oleh G.P. Kuiper pada tahun 1950. G.P Kuiper mengajukan teori
berdasarkan keadaan yang ditemui di tata surya dan menyuarakan penyempurnaan
atas teori-teori yang telah dikemukakan yang mengandalkan matahari serta semua
planet-planet berasal dari gas purba yang ada di ruang angkasa.
Bagian – Bagian Tata Surya
1.
Matahari
Matahari
adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata ia tidak bulat betul. Ia
mempunyai semacam ekuator dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah
ekuatornya : 864.000 mil, sedang garis tengah antarkutubnya 43 mil lebih
pendek. Jarak matahari ke bumi 93.000.000 mil. Jarak ini dipakai sebagai satuan
astronomi. Satu satuan astronomi (Astronomical Unit = AU = 93 juta mil = 14,8
juta km). Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kira-kira 100 kali
diameter bumi. Sedangkan gaya gravitasi matahari kira-kira 30 kali gaya
gravitasi bumi.
Berdasarkan
perhitungan para ahli, temperatur dipermukaan matahari sekitar 6000oC;
jenis atau logam apapun yang kita kenal di bumi ini akan lebur pada temperatur
setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya yang
diperkirakan tidak kurang dari 25 jutaoC. Pada daerah tertentu
tampak ada bercak-bercak hitam. Daerah bercak hitam menunjukkan suhu yang lebih
rendah dari sekitarnya. Dengan adanya bercak hitam itulah orang bisa menghitung
kecepatan matahari mengadakan rotasi, yaitu 27 hari. Namun semakin dekat ke
kutubnya ternyata semakin lambat, di dekat kutub kecepatan rotasi adalah 34
hari. Dari kenyataan ini para ahli menyimpulkan bahwa matahari bukan bagian
dalam disebut photosfer, tebalnya kira-kira 220 mil. Dari lapisan ini terdapat
semburan api yang berasal dari suatu ledakan. Semburannya mencapai ketinggian
140.000 mil. Lapisan luar dari photosfer yang disebut chromosfer, berwarna
kemerahan dan berasal dari hidrogen pijar. Lapisan ini mempunyai lidah-lidah
api yang menjilat ke luar. Tebal chromosfer adalah korona. Korona berupa sinar
kemilauan yang tebalnya kadang-kadang melebihi garis tengah matahari itu
sendiri. Korona tampak jelas waktu gerhana matahari.
Matahari
ini sangat penting bagi kehidupan di bumi karena:
·
Merupakan sumber sinar dan sumber panas
(energi) utama bagi bumi. Minya bumi dan batu baru itu sebenarnya juga berasal
dari energi matahari pada zaman dahulu diserap oleh tumbuhan atau binatang.
·
Matahari mengontrol stabilitas peredaran
bumi berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta juga
mengontrol peredaran planet lain.
·
Matahari adalah bintang yang terdekat,
maka dengan mempelajari matahari kita secara tak langsung dapat memahami
bintang-bintang lain.
Planet-Planet dalam Tata Surya
Planet-planet
anggota tata surya dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu :
1. Planet
dalam (inner planets) yang meliputi ; Mercurius, Venus, Bumi, dan Mars.
2. Planet
luar (outer planets) yang meliputi : Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus,
sementara Pluto masih menjadi bahan perdebatan pada akhir-akhir ini apakah dia
termasuk planet luar atau anggota dari sistem tata surya yang lain, atau ada
anggapan sekarang Pluto adalah bagian lain dari Asteroid. Planet dalam
pada umumnya berukuran kecil tetapi relatif padat, sedangkan planet luar
berukuran besar walaupun mempunyai massa jenis yang kecil.
Merkurius
Planet
yang terdekat dengan matahari, terkecil dengan garis tengah 3000 mil (hanya
sedikit lebih besar dari bulan yang bergaris tengah 2160 mil). Karena letaknya
yang begitu dekat dengan matahari maka bagian yang menghadap matahari panas
sekali yaitu antara 550 sampai 770oF. Sebaliknya pada bagian yang
tak menghadap matahari menjadi dingin sekali (karena tidak ada air maupun
udara). Dengan demikian maka Merkurius mempunyai temperatur yang tertinggi dan
terendah bila dibandingkan dengan temperatur pada planet-planet yang lain.
Diperkirakan tak ada kehidupan sama sekali di Merkurius. Planet yang kini sulit
dilihat dari bumi karena letaknya dekat sekali dengan matahari, namun pada
cuaca yang baik dapat dilihat pada saat matahari terbenam.
Merkurius
mengadakan rotasi (berputar pada porosnya) dalam waktu 58,6 hari. Ini berarti
panjang siang harinya 28 hari lebih, demikian juga malam harinya. Temperatur
minimum pada malam hari adalah -400oF. Merkurius beredar
mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari, tidak mempunyai bulan dan berat
jenisnya 5,13 gram/cc.
Venus
Venus
menempati urutan kedua terdekat dengan matahari. Planet ini terkenal dengan
nama Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau pada waktu pagi
hari. Besarnya hampir sama dengan bumi. Venus bergaris tengah 7700 mil,
sedangkan bumi bergaris tengah 7900 mil (1 mil – 1,6 km).
Venus
memiliki atmosfir (udara) yang cukup tebal, ia memantulkan cahaya matahari yang
datang padanya sebanyak 59%, sedangkan bumi memantulkan kembali cahaya matahari
sebanyak 44%, dan merkurius hanya 7%. Dalam hal ini atmosfer bertindak selaku
lapisan pelindung permukaan planet dari sengatan cahaya matahari. Venus
diselubungi penuh oleh awan sehingga sangat sulit mengamati permukaannya dan
dengan demikian sangat sukar untuk menentukan kecepatan rotasinya. Dengan susah
payah para ahli telah dapat menetapkan rotasinya yaitu 247 hari (dengan
kesalahan kurang lebih 5 hari).
Venus
beredar mengelilingi matahari (revolusi) selama 225 hari artinya satu tahun
Venus adalah 225 hari, bandingkan dengan revolusi bumi kita yaitu selama 365 ¼
hari. Dengan analisis spektrum atas cahaya yang datang dari Venus, dapat
diketahui bahwa di sana ada oksigen. Atas dasar analogi bahwa keberadaan gas
oksigen yang tetap jumlahnya di udara disebabkan oleh tumbuhan yang mengadakan
photosintesis, maka dapat diperkirakan bahwa di Venusada kehidupan. Venus tidak
memiliki bulan.
Bumi
BUMI
SEBAGAI PLANET
Bumi adalah planet ketiga dari 8 planet dalam tata
surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6milyar tahun jarak antara bumi dengan
matahari adalah 149,6 juta kilometer atau 1 AU (ASTRONOMICAL UNIT). Bumi kita
tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutub – kutubnya dan menggelembung
pada equatornya. Jari- jari dikutub bumi adalah 6.356,8 Km sedangkan pada equator
jari- jari nya 6.378,2 Km. Tepat nya bola bumi ini disebabkan pada saat baru
terbentuk bumi belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggelembung pada
bagian yang tegak lurus sumbu rotasi, yaitu bagian equator.
Selain memiliki massa jenis bumi juga melakukan
rotasi. Rotasi adalah perputaran bumi berputar pada porosnya. Waktu yang
diperlukan bumi untuk berotasi satu kali dmengitari porosnya adalah 1 hari atau
24 jam (tepatnya adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik). Arah rotasi bumi adalah
“arah timur” yaitu dari barat ke timur.
Rotasi bumi terhadap porosnya menyebabkan :
1.
Pergantian siang
dan malam hari.
2.
Gerak semu
harian benda langit.
3.
Penggembungan di
khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi.
4.
Perbedaan waktu
untuk tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnya.
Bumi juga melakukan Revolusi yaitu gerak bumi
mengitari matahari. Arah revolusi sama dengan arah rotasi, yaitu berlawan
dengan arah jarum jam.Arah revolusi bumi ini diciptakan sebagai “arah timur”,
yaitu gerak dari timur ke barat. Satu kali revollusi bumi (disebut periode
revolusi bumi) memerlukan waktu 362,25 hari (tepatnya 365 hari 6 jam 9Tmenit 10
detik).
Revolusi bumi mengitari matahari menyebabkan :
1.
Pergantian musim
2.
Perubahan lamanya
siang dan malam
3.
Gerak semu
tahunan matahari
4.
Terlihatnya
bintang yang berbeda dari bulan ke bulan.
STRUKTUR
BUMI
Komposisi
dan Struktur
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya
terbuat dari batuan, berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet
ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, dalam kedua arti , massa
dan ukuran. Dari ke empat panet kebumian, juga memiliki kepadatan tertinggi,
gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi
juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang
aktif.
Bentuk
Bentuk planet bumi sangat mirip dengan bulatan gepeng
(ablate spheroid). Sebuah bualtan yang tertekan ceper pada orientasi
kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada khatulistiwa. Buncitan ini terjadi
karena rotasi bumi,menyebabkan ukuran diameter khatulistiwa 43 km lebih besar
dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi
adalah 112.742 km, atau kira-kira 40.000km/π. Karena satuan meter pada awalnya
didefinidikan sebagai1/10.000.000 jarak antara khatulistiwa ke kutub utara
melalui kota Paris, Prancis.
Lapisan
bumi
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat
dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
1. Kerak bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar dari bumi yang
terbagi dua kategori, yaitu kerak samudera dan kerak benua. Kerak samudera
memiliki ketabalan sekitar 5-10 km, sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan
20-70 km. penyusun kerak samudera yang utama adalah batuan basalt, sedangkan
penyusun utama kerak benua adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt.
Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan
total kurang lebih 80 km. Temperature kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada
batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 200-400o C. Kerak bumi
terdiri dari zat padat yang disebut batuan (termasuk pasir, tanah, abu gunung
berapi, kerikil, tanah liat, dll). Menurut kejadiannya, batuan di
bedakan ata 3 golongan, yaitu:
·
Batuan beku
(batuan magma)
Terjadi dari magma yang cair dan panas membeku di
dalam atau diluar bumi akibat tempraturnya turun.
·
Batuan sedimen
(endapan)
Air, angin, es mengikis batuan dan hasil kikisannya
diendapkan ke tempat lain,misalnya tanah liat, pasir, dll.
·
Batuan metamorf
(batuan malihan)
Batuan sedimen maupun batuan beku yang telah mengalami
perubahan sifat, karena suhu yang tinggi atau tekanan yang berat.
2. Mantel bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan ini bumi.
Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada
bagian mantel bagian atas ± 1500oC-300oC.
Sesuai dengan namanya, lapisan ini bersifat melindungi
bagian dalam bumi. Lapisan ini tyerdiri dari tiga bagian yaitu sebagai berikut:
·
Listofer, artinya lithos = batuan, sphaira =
bulatan. Lapisan ini terdiri dari dua lapisan, yaitu (1) lapisan “sial”
(Silicium dan Aluminium) dan (2) lapisan “sima” (Silicium dan Magnesium)
·
Astenosfer, wujudnya agak kental, tebalnya 100-400 km. Diduga
lapisan ini sebagai tempat formasi magma. Pada lapisan ini pula sintesis batuan
dan mineral di bentuk.
·
Mesofer, wujudnya padat dengan tebal sekitar 2400-2750 km,
terletak di bawah astenosfer. Pada perbatasan dengan inti bumi terdapat
transisi, dimana kecepatan gelombang menurun dengan tajam.
3. Inti Bumi
Lapisan ini bumi dibedakan menjadi lapisan inti luar
dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri
atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200oC. Inti dalam merupakan pusat bumi
berbentuk bola dengan diameter sebesar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari
nikel dan besi yang suhunya 4.500oC.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi
menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi
secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam
atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta
perputaran bumi.
2. Litosfer
Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang
berupa batuan padat.litosfer tersusun dalm dua lapisan, yaitu kerak dan
selubung yang tebalnya 50-100 km. litosfer merupakan lempeng yang bergerak
sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.
3. Hidrosfer
Air adalah senyawa gabungan dua atom hydrogen dengan
satu atom oksigen menjadi H2O. sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah
parairan. Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer.
4. Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena
terdidri dari gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. System ini mencakup
semua makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan
utuh. Secara etimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti
hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapt di artikan biosfer
adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup.
PEMBENTUKAN
BENUA DAN SAMUDERA
Benua dan samudera terbentuk melalui proses yang
sangat panjang. Dahulu bentuk benua dan samudera tidak seperti sekarang ini.
Setelah melalui proses yang maka terbentuklah benua seperti pada saat ini.
Ada seorang ilmuwan asal Jerman yang bernama Alfred
Wagener yang mengemukakan teori tentang pembentukan benua. Menurut Alfred
Wagener, sebelum jaman Carbon (± 300 juta tahun lalu), semua benua yang ada
sekarang ini trgabung menjadi satu yang disebut benua Pangea. Benua pangea
kemudian terpecah menjadi dua benua, yaitu benua Laurasia (di bagian utara) dan
benua Gondwana (di bagian selatan). Proses pecahnya benua Pangea ini terjadi
sekitar135 juta tahun yang lalu. Selanjutnya benua Laurasia bagian barat
bergerak ke utara menjauhi benua Gondwana yang akhirnya membentuk benua Amerika
utara. Sedangkan benua Gondwana di selatan terpecah menjadi beberapa benua,
yaitu sebagai berikut :
1.
Bagian barat
bergeser terus kea rah barat menjadi benua Amerika Selatan.
2.
Bagian timur
bergerak ke timur menjadi benua Afrika.
3. Bagian yang
lebih kecil di bagian timur terus bergerak kea rah timur laut dan menjadi
India.
4. Satu bagian lagi
terpecah menjadi dua,yaitu bagian timur terus bergerak ke arah timur laut, dan
pecahan bagian barat terus bergerak ke arah selatan.
Samudera atau lautan berasal dari bahasa sansekerta
yaitu laut yang luas dan merupakan massa air asin yng sambung menyambung
meliputi permukaan bumi yang yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang
besar. Lapisan air asin ini dapat mengisi cekungan di daratan maupun di lekukan
yang besar di permukaan bumi. Lapisan air yang menyelimuti lekukan- lakukan
permukaan bumi tersebut membentuk massa air luas yang dikenal dengan samudera
atau lautan dengan massa air yang sempit disebut dengan laut. Perairan laut yang
besar dikenal dengan samudera tersebar pada 4 samudera antara lain:
1.
Samudera Hindia;
2.
Samudera
Pasifik;
3.
Samudera
Atlantik,dan
4.
Samudera Arktik.
Mars
Ada
dugaan keras bahwa di planet Mars ada kehidupan. Dugaan ini bertolak pada
kenyataan-kenyataan tersebut di bawah :
Berdasarkan
pengamatan melalui teropong dan foto, pada permukaan Mars terdapat semacam
kanal (saluran atau dam air) yang sangat panjang dan lurus sekali. Kanal ini
menghubungkan bagian Mars yang tertutup salju dengan bagian yang panas. Bila
kanal ini buatan alam apakah mungkin seluas itu? Mars nampaknya diselubungi
oleh atmosfer. Dugaan ini bertolak dari kenyataan bahwa permukaan Mars dari
waktu ke waktu selalu nampak adanya perubahan baik perubahan dalam
bentuk/gambar maupun warnanya. Fenomena ini mengarah kepada adanya tumbuhan
pada permukaannya dan adanya awan yang menyelubungi seperti layaknya di bumi.
Jupiter
Jupiter
merupakan planet terbesar dalam tata surya kita. Ia bergaris tengah 86.600 mil.
Rotasinya relatif cepat yaitu 10 jam (bandingkan 24 jam untuk Bumi dan 247 hari
untuk Venus). Jupiter nampak sebagai bintang yang terang muncul pada tengah
malam. Karena rotasinya cepat itu bagian ekuatornya menjadi sedikit mengembang
dan membentuk sabuk yang jelas. Massa planet ini sangat besar, hampir tiga
ratus (300) kali massa bumi. Demikian pula gravitasinya 2,6 kali gravitasi
bumi. Oleh karena itu ia mempunyai atmosfer yang cukup tebal. Analisis
spektroskopis menunjukkan bahwa udaranya mengandung amoniak dan gas metan dalam
jumlah yang sangat banyak, serta mengandung gas hidrogen. Bercak kemerahan
bergaris tengah 30.000 mil di bagian selatan (telah diketahui sejak tahun11831)
diperkirakan adalah suatu kawah yang masih hidp (karena warnanya berubah-ubah).
Satelit-satelitnya berukuran besar. Dua diantaranya lebih besar daripada planet
merkurius. Tiga diantara 12 satelit itu bereda berlawanan arah dengan 9
lainnya.
Saturnus
Planet
terbesar kedua setelah Jupiter adalah Saturnus. Planet ini berdiameter 74.000
mil. Seperti Jupiter rotasinya begitu cepat yaitu 10 jam. Persamaan yang lain
adalah amtosfernya terdiri dari gas metan, amoniak dan hidrogen.
Temperatur
pada permukaannya sangat rendah, yaitu 243oF. Ini berarti gas
amoniaknya membeku. Berat jenisnya 0.7 dibandingkan dengan BJ air – 1 atau BJ
Bumi = 5.3. Hal yang paling menarik dari planet ini adalah adanya sabuk putih
yang melilit ekuatornya dan jaraknya dari permukaan planet sejauh 7000 mil
sampai kurang lebih 37000 mil. Sabuk ini berbentuk pipih setelah 10 mil. Sabuk
ini berupa debu dan ternyata berputar mengelilingi planet dengan kecepatan yang
berbeda, sabuk bagian dalam jauh lebih cepat daripada bagian luarnya. Selain
sabuk atau cincin raksasa tersebut, Saturnus juga memiliki 10 buah satelit.
Sebuah diantaranya yang terbesar diberinama Phoebe yang bergerak berlawanan
arah dengan 9 planet lainnya, yang menunjukkan bahwa Phoebe bukan anak
kandung Saturnus.
Uranus
Planet
ini ditemukan secara tidak sengaja oleh Harschel dan keluarganya pada tahun
1781 ketika mereka sedang mengamati Saturnus. Pada waktu itu orang mengenal
adanya planet yang lebih jauh dari Saturnus. Uranus ini besarnya tidak sampai
separoh Saturnus, namun bila dibandingkan dengan bumi, besar diameternya 4 kali
lipat. Jaraknya ke matahari adalah 19,2 AU. Planet ini mengelilingi matahari
dalam waktu 84 tahun. Rotasinya adalah 10 jam 47menit. Uranus mempunyai 5 buah
satelit.
Neptunus
Neptunus
ditemukan karena astronom mengamati planet baru Uranus, yang orbitnya agak
menyimpang dari perhitungan berdasarkan hukum Newton (gaya tarik menarik antara
dua benda). Maka diperkirakan ada benda langit besar lain yang mempengaruhi
orbit Uranus. Setelah dicari maka ditemukanlah planet terbesar ketiga, Neptunus
pada tahun 1846. Planet ini mempunyai 2 buah satelit. Satu di antaranya bererak
berlawanan arah dengan perputaran planet itu sendiri. Jaraknya ke matahari 30,1
AU, diameternya 28.000 mil. Neptunus berputar mengelilingi matahari dalam 156
hari sekali putar.
Benda-benda Angkasa Lain
1. Asteroid
Asteroid
merupakan benda angkasa kecil mirip planet jumlahnya ribuan, lintasannya
anatara planet Mars dan planet Jupiter.Asteroid yang pertama yang ditemukan
diberi nama “Ceres” oleh penemunya Piazzi. Ternyata Seres merupakan asteroid
terbesar.Awalnya, asteroid diduga sebagai bahan untuk menjadi planet, kemudian
ada yang menduga bahwa asteroid adalah pecahan dari planet. Tetapi ternyata
asteroid adalah benda angkasa yang berdiri sendiri, bukan bahan planet dan
bukan pecahan planet
2. Komet
Ketika
melintas di dekat bumi dengan cepat, benda angkasa ini menampakan ekornya yang
panjang. Pada saat jauh dari matahari, komet bergerak lambat dan makin dekat
matahari gerakannya semakin cepat. Pada saat mendekat ke matahari, gas pada
inti komet mulai menguap menjulur pada arah yang tetap, artinya apabila komet
bergerak mendekat kea rah matahari ekornya menjauh dari matahari, apabila komet
bergerak menjauh dari matahari ekornya tetap menjauh dari matahari. Hal ini
akibat angin matahari.
3. Meteor
Meteor
sering disebut dengan “bintang jatuh” atau “bintang beralih”, peristiwa itu
merupakan masuknya benda angkasa ke dalam atsmosfer bumi. Benda tersebut akan
bergesekan dengan udara, sehingga suhu meteor akan naik, kemudian memijar lalu
menguap. Pada umumnya benda tersebut sudah habis terbakar sebelum mencapai
permukaan bumi. Benda angkasa yang memasuki atmosfer bumi disebut meteoroid,
sedangkan peristiwa pemijaran disebut meteor. Meteoroid yang tidak terbakar dan
sampai ke permukaan bumi disebut meteorit.
4. Satelit
Satelit
merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet (revolusi),
disamping berputar pada porosnya. Bersama planet satelit mengintari matahari.
Satelit yang paling dikenal adalah bulan, satelit. Ruang diantara benda-benda angkasa
seperti planet, komet, meteor, asteroid bukanlah ruang kosong, melainkan ruang
yang isinya adalah partikel debu antar planet.
0 komentar:
Posting Komentar