Pages

Statistic of Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 14 April 2016

ILMU ALAMIAH DASAR(2)/METODE ILMIAH DAN NON ILMIAH

RANGKUMAN MATERI IAD PERTEMUAN KE 2&3

NAMA     : MIA DWI ROSMEILANI
NPM         : 115040068
KELAS     :1C
JURUSAN : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI


METODE ILMIAH DAN NON-ILMIAH

1.    METODE ILMIAH

Metode Ilmiah adalah prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis dan menggunakan cara berpikir yang logis. Dalam arti lain metode ilmiah adalah cara untuk menunjukkan dan memberikan bukti akan kebenaran suatu teori dan atau pernyataan terkait dengan yang akan dikemukakan. 
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Metode ilmiah merupakan rangkaian struktur kerja yang tidak dapat dipisahkan.
Langkah-langkah metode ilmiah:
  1. Perumusan masalah
  2. Penyusunan kerangka berfikir
  3. Perumusan hipotesis
  4. Pengujian hipotesis
  5. Penarikan kesimpulan

Sifat-sifat metode ilmiah: 
  1. Efisien dalam penggunaan sumber daya
  2. Terbuka
  3. Teruji

Pola pikir dalam metode ilmiah
  1. Induktif adalah Pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus menjadi yang bersifat umum
  2. Deduktif adalah Pengambilaan kesimpulan dari kasus yang bersifat umum menjadi hal yang bersifat khusus

Keunggulan metode ilmiah:
  1. Memupuk sifat objektif, metodik, dan sistematik
  2. Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak bersifat mutlak
  3. Membimbing untuk bersifat optimis, teliti, dan berani membut pernyataan yang menurut keyakinan ilmiah yang benar

Keterbatasan metode ilmiah
  1. Kebenaran ilmah bersifat tentatif, sebelum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan maka kesimpulan itu dianggap benar. Sebaliknya, kesimpulan yang dapat menolak kesimpulan ilmiah terdahlu menjadi kebenaran yang baru.
  2. Tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang bersangkuan dengan baik dan buruk atau sistem nilai, tentang seni dan keindahan dan juga tidak dapat menjangkau untuk menguji adanya Tuhan.


2. METODE NON ILMIAH

·            Mitos

Mitos berasal dari Bahasa Inggris Myth dan bahasa Yunani Muthos ang artinya suatu kepercayaan yang sangat dipahami dan dianggap sebagai acuan pola kehidupan pada suatu kelompok atau tatanan masyarakat tertentu. Timbul karena keterbatasan indera manusia 

·           Wahyu

Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia lewat para nabi. Manusia dalam menerima pengetahuan ini bersifat pasif, namun dengan keyakinan bahwa semuanya benar. Wahyu merupakan kebenaran mutlak dan tidak dapat dipertanyakan dan diperdebatkan kebenarannya dengan akal pikiran manusia namun dapat dipelajari maksud atau makna yang terkandung didalamnya. Bahkan mempelajari wahyu diwajibkan oleh sang pencipta untuk memperdalam kita akan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa pencipta alam semesta

·           Trial and error adalah metode coba-coba.

Mencoba sesuatu secara berulang-ulang, walaupun selalu menemukan kegagalan dan akhirnya menemukan suatu kebenaran disebut cara kerja trial and error. Dengan cara ini seseorang telah aktif melakukan usaha untuk menemukan sesuatu, meskipun sebenarnya tidak mengetahui dengan pasti tentang sesuatu yang ingin dicapainya sebagai tujuan dalam melakukan percobaan itu. Penemuan coba-coba (trial and error) diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya sesuatu kondisi tertentu atau pemecahan sesuatu masalah. Usaha coba-coba pada umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa kesadaran akan pemecahan tertentu. Pemecahan terjadi secara kebetulan setelah dilakukan serangkaian usaha; usaha yang berikut biasanya agak lain, yaitu lebih maju, daripada yang mendahuluinya. Penemuan secara kebetulan pada umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol. Dari satu percobaan yang gagal, dilakukan lagi percobaan ulangan yang mengalami kegagalan pula. 

·           Prasangka

Prasangka adalah suatu anggapan benar padahal baru merupakan kemungkinan benar atau salah. Pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang melakukannya. Hal yang demikian itu menyebabkan akal sehat mudah beralih menjadi prasangka. Dengan akal sehat, orang cenderung mempersempit pengamatannya karena diwarnai oleh pengamatannya itu, dan cenderung mengkambing-hitamkan orang lain atau menyokong sesuatu pendapat. Orang sering tidak mengendalikan keadaan yang juga dapat terjadi pada keadaan lain. Orang sering cenderung melihat hubungan antar dua hal sebagai hubungan sebab-akibat yang langsung dan sederhana, padahal sesungguhnya gejala yang diamati itu merupakan akibat dari berbagai hal. Dengan akal sehat orang cenderung kearah pembuatan generalisasi yang terlalu luas, kemudian merupakan prasangka.

·           Akal sehat

Akal sehat dan ilmu adalah dua hal yang berbeda sekalipun dalam batas tertentu keduanya mengandung persamaan. Menurut Conant yang dikutip Kerlinger (1973:3) akal sehat adalah serangkaian konsep (concepts) dan bagan konseptual (conceptual schemes) yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan. Konsep adalah kata-kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus. Bagan konsep adalah seperangkat konsep yang dirangkaikan dengan dalil-dalil hipotesis dan teoritis. Walaupun akal sehat yang berupa konsep dan bagan konsep itu dapat menunjukkan hal yang benar, namun dapat pula menyesatkan. Suatu contoh misalnya akal sehat mengenai peranan hukuman dan ganjaran dalam pendidikan. Pada abad ke- 19 menurut akal sehat yang diyakini oleh banyak pendidik, hukuman adalah alat utama dalam pendidikan. Penemuan ilmiah ternyata membantah kebenaran akal sehat tersebut. Hasil-hasil penelitian dalam bidang psikologi dan pendidikan menunjukkan bahwa bukan hukuman yang merupakan alat utama dalam pendidikan, melainkan ganjaran.

·           Pendekatan intuisi

Pendekatan intuisi adalah pendapat seseorang yang diangkat perbendaharaan pengetahuannya melalui sutu proses yang tidak disadari. Dalam pendekatan intuitif orang menentukan “pendapat” mengenai sesuatu berdasar atas “pengetahuan” yang langsung atau didapat dengan cepat melalui proses yang tak disadari atau yang tidak difikirkan lebih dahulu. Dengan intuisi, orang memberikan penilaian tanpa didahului sesuatu renungan. Pencapaian pengetahuan yang demikian itu sukar dipercaya. Di sini tidak terdapat langkahlangkah yang sistematik dan terkendali. Metode yang demikian itu biasa disebut metode a-priori. Dalil-dalil seseorang yang a-priori cocok dengan penalaran, belum tentu cocok dengan pengalaman atau data empiris. Anda mungkin sempat menyaksikan televisi tentang jatuhnya benda angkasa yang menghantam beberapa rumah sampai hancur. Dengan jatuhnya benda angkasa tersebut Anda langsung percaya bahwa di atas bumi ada berbagai benda yang satu waktu bisa turun ke bumi.

·           Pendapat otoritas.

Di dalam masyarakat, kerapkali ditemui orang-orang yang karena kedudukan pengetahuannya sangat dihormati dan dipercayai. Orang tersebut memiliki kewibawaan yang besar di lingkungan masyarakatnya. Banyak pendapatnya yang diterima sebagai kebenaran. Kepercayaan pada pendapatnya itu tidak saja karena kedudukannya di dalam masyarakat itu, misalnya sebagai pemimpin atau pemuka adat atau ulama dan lainlainnya, tetapi dapat juga karena keahliannya dalam bidang tertentu. Otoritas ilmiah adalah orang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau yang mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam sesuatu bidang yang cukup banyak. Pendapat-pendapat mereka sering diterima orang tanpa diuji, karena dipandang benar. Namun, pendapat otoritas ilmiah itu tidak selamanya benar. Ada kalanya, atau bahkan sering, pendapat mereka itu kemudian ternyata tidak benar, karena pendapat tersebut tidak diasalkan dari penelitian, melinkan hanya didasarkan atas pemikiran logis. Kiranya jelas, bahwa pendapat-pendapat sebagai hasil pemikiran yang demikian itu akan benar kalau premise-premisenya benar. Misalnya penerimaan teori evolusi dari Darwin, yang selama ini diakui kebenarannya oleh banyak orang, tiada lain karena yang bersangkutan dipandang ahli dibidangnya sehingga mampu meyakinkan tentang kebenaran teorinya walaupun tidak bertolak dari pembuktian ilmiah melalui fakta-fakta pengalaman.

3. PERBEDAAN METODE ILMIAH DAN NON ILMIAH

Metode Ilmiah
Metode Non-Ilmiah
Permasalahan harus dirumuskan secara jelas, spesifik dan Nampak variable yang diteliti
Permasalahan yang dipertanyaakan sering tidak jelas, tetapi bersifat umum dan sumir
Jawaban yang diberikan terhadap permasalahan harus didukung dengan logis dan benar
Jawaban apapun tidak perlu didukung data
Proses pengumpulan data, analisis data, dan penyimpulan harus dilakukan dengan logis dan benar
Tidak ada proses pengumpulan data atau analisis data, meskipun mungkin ditutup dengan kesimpulan
Kesimpulan siap diuji oleh siapapun yang meragukan validitasnya
Pengujian terhadap kesimpulan boleh dilakukan ataupun tidak tanpa membawa akibat yang berarti bagi kesimpulan pertama
Hanya digunakan untuk mengkaji hal-hal yang diamati, dapat dikur, empiris
Boleh saja digunakan untuk mengkaji hal apapun termasuk yang paling misterius, supranatural, dan dogmatis

0 komentar:

Posting Komentar