RANGKUMAN MATERI IAD PERTEMUAN KE 2&3
NAMA : MIA DWI ROSMEILANI
NPM : 115040068
KELAS :1C
JURUSAN : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
METODE ILMIAH DAN NON-ILMIAH
1. METODE ILMIAH
Metode Ilmiah adalah prosedur atau cara untuk
mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis dan menggunakan
cara berpikir yang logis. Dalam arti lain metode ilmiah adalah cara untuk
menunjukkan dan memberikan bukti akan kebenaran suatu teori dan atau pernyataan
terkait dengan yang akan dikemukakan.
Metode
Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang
sistematis, teratur dan terkontrol. Metode ilmiah merupakan rangkaian struktur
kerja yang tidak dapat dipisahkan.
Langkah-langkah
metode ilmiah:
- Perumusan masalah
- Penyusunan kerangka berfikir
- Perumusan hipotesis
- Pengujian hipotesis
- Penarikan kesimpulan
Sifat-sifat
metode ilmiah:
- Efisien dalam penggunaan sumber daya
- Terbuka
- Teruji
Pola pikir
dalam metode ilmiah
- Induktif adalah Pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus menjadi yang bersifat umum
- Deduktif adalah Pengambilaan kesimpulan dari kasus yang bersifat umum menjadi hal yang bersifat khusus
Keunggulan
metode ilmiah:
- Memupuk sifat objektif, metodik, dan sistematik
- Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak bersifat mutlak
- Membimbing untuk bersifat optimis, teliti, dan berani membut pernyataan yang menurut keyakinan ilmiah yang benar
Keterbatasan
metode ilmiah
- Kebenaran ilmah bersifat tentatif, sebelum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan maka kesimpulan itu dianggap benar. Sebaliknya, kesimpulan yang dapat menolak kesimpulan ilmiah terdahlu menjadi kebenaran yang baru.
- Tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang bersangkuan dengan baik dan buruk atau sistem nilai, tentang seni dan keindahan dan juga tidak dapat menjangkau untuk menguji adanya Tuhan.
2. METODE NON ILMIAH
·
Mitos
Mitos berasal
dari Bahasa Inggris Myth dan bahasa Yunani Muthos ang artinya suatu kepercayaan
yang sangat dipahami dan dianggap sebagai acuan pola kehidupan pada suatu
kelompok atau tatanan masyarakat tertentu. Timbul karena keterbatasan indera
manusia
·
Wahyu
Wahyu adalah
pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia lewat para nabi. Manusia
dalam menerima pengetahuan ini bersifat pasif, namun dengan keyakinan bahwa
semuanya benar. Wahyu merupakan kebenaran mutlak dan tidak dapat dipertanyakan
dan diperdebatkan kebenarannya dengan akal pikiran manusia namun dapat
dipelajari maksud atau makna yang terkandung didalamnya. Bahkan mempelajari
wahyu diwajibkan oleh sang pencipta untuk memperdalam kita akan keberadaan
Tuhan Yang Maha Esa pencipta alam semesta
·
Trial and error adalah metode coba-coba.
Mencoba
sesuatu secara berulang-ulang, walaupun selalu menemukan kegagalan dan akhirnya
menemukan suatu kebenaran disebut cara kerja trial and error. Dengan cara ini
seseorang telah aktif melakukan usaha untuk menemukan sesuatu, meskipun
sebenarnya tidak mengetahui dengan pasti tentang sesuatu yang ingin dicapainya
sebagai tujuan dalam melakukan percobaan itu. Penemuan coba-coba (trial and
error) diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya sesuatu kondisi tertentu
atau pemecahan sesuatu masalah. Usaha coba-coba pada umumnya merupakan
serangkaian percobaan tanpa kesadaran akan pemecahan tertentu. Pemecahan
terjadi secara kebetulan setelah dilakukan serangkaian usaha; usaha yang
berikut biasanya agak lain, yaitu lebih maju, daripada yang mendahuluinya.
Penemuan secara kebetulan pada umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol. Dari
satu percobaan yang gagal, dilakukan lagi percobaan ulangan yang mengalami
kegagalan pula.
·
Prasangka
Prasangka
adalah suatu anggapan benar padahal baru merupakan kemungkinan benar atau
salah. Pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan
orang yang melakukannya. Hal yang demikian itu menyebabkan akal sehat mudah
beralih menjadi prasangka. Dengan akal sehat, orang cenderung mempersempit
pengamatannya karena diwarnai oleh pengamatannya itu, dan cenderung
mengkambing-hitamkan orang lain atau menyokong sesuatu pendapat. Orang sering
tidak mengendalikan keadaan yang juga dapat terjadi pada keadaan lain. Orang
sering cenderung melihat hubungan antar dua hal sebagai hubungan sebab-akibat
yang langsung dan sederhana, padahal sesungguhnya gejala yang diamati itu
merupakan akibat dari berbagai hal. Dengan akal sehat orang cenderung kearah
pembuatan generalisasi yang terlalu luas, kemudian merupakan prasangka.
·
Akal sehat
Akal
sehat dan ilmu adalah dua hal yang berbeda sekalipun dalam batas tertentu
keduanya mengandung persamaan. Menurut Conant yang dikutip Kerlinger (1973:3)
akal sehat adalah serangkaian konsep (concepts) dan bagan konseptual
(conceptual schemes) yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan.
Konsep adalah kata-kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari
hal-hal yang khusus. Bagan konsep adalah seperangkat konsep yang dirangkaikan
dengan dalil-dalil hipotesis dan teoritis. Walaupun akal sehat yang berupa
konsep dan bagan konsep itu dapat menunjukkan hal yang benar, namun dapat pula
menyesatkan. Suatu contoh misalnya akal sehat mengenai peranan hukuman dan
ganjaran dalam pendidikan. Pada abad ke- 19 menurut akal sehat yang diyakini
oleh banyak pendidik, hukuman adalah alat utama dalam pendidikan. Penemuan
ilmiah ternyata membantah kebenaran akal sehat tersebut. Hasil-hasil penelitian
dalam bidang psikologi dan pendidikan menunjukkan bahwa bukan hukuman yang
merupakan alat utama dalam pendidikan, melainkan ganjaran.
·
Pendekatan intuisi
Pendekatan
intuisi adalah pendapat seseorang yang diangkat perbendaharaan pengetahuannya
melalui sutu proses yang tidak disadari. Dalam pendekatan intuitif orang
menentukan “pendapat” mengenai sesuatu berdasar atas “pengetahuan” yang
langsung atau didapat dengan cepat melalui proses yang tak disadari atau yang
tidak difikirkan lebih dahulu. Dengan intuisi, orang memberikan penilaian tanpa
didahului sesuatu renungan. Pencapaian pengetahuan yang demikian itu sukar
dipercaya. Di sini tidak terdapat langkahlangkah yang sistematik dan
terkendali. Metode yang demikian itu biasa disebut metode a-priori. Dalil-dalil
seseorang yang a-priori cocok dengan penalaran, belum tentu cocok dengan
pengalaman atau data empiris. Anda mungkin sempat menyaksikan televisi tentang
jatuhnya benda angkasa yang menghantam beberapa rumah sampai hancur. Dengan
jatuhnya benda angkasa tersebut Anda langsung percaya bahwa di atas bumi ada
berbagai benda yang satu waktu bisa turun ke bumi.
·
Pendapat otoritas.
Di
dalam masyarakat, kerapkali ditemui orang-orang yang karena kedudukan
pengetahuannya sangat dihormati dan dipercayai. Orang tersebut memiliki
kewibawaan yang besar di lingkungan masyarakatnya. Banyak pendapatnya yang
diterima sebagai kebenaran. Kepercayaan pada pendapatnya itu tidak saja karena
kedudukannya di dalam masyarakat itu, misalnya sebagai pemimpin atau
pemuka adat atau ulama dan lainlainnya, tetapi dapat juga karena keahliannya
dalam bidang tertentu. Otoritas ilmiah adalah orang-orang yang biasanya telah
menempuh pendidikan formal tertinggi atau yang mempunyai pengalaman kerja
ilmiah dalam sesuatu bidang yang cukup banyak. Pendapat-pendapat mereka sering
diterima orang tanpa diuji, karena dipandang benar. Namun, pendapat otoritas ilmiah
itu tidak selamanya benar. Ada kalanya, atau bahkan sering, pendapat mereka itu
kemudian ternyata tidak benar, karena pendapat tersebut tidak diasalkan dari
penelitian, melinkan hanya didasarkan atas pemikiran logis. Kiranya jelas,
bahwa pendapat-pendapat sebagai hasil pemikiran yang demikian itu akan benar
kalau premise-premisenya benar. Misalnya penerimaan teori evolusi dari Darwin,
yang selama ini diakui kebenarannya oleh banyak orang, tiada lain karena yang
bersangkutan dipandang ahli dibidangnya sehingga mampu meyakinkan tentang
kebenaran teorinya walaupun tidak bertolak dari pembuktian ilmiah melalui
fakta-fakta pengalaman.
3. PERBEDAAN METODE ILMIAH
DAN NON ILMIAH
Metode Ilmiah
|
Metode Non-Ilmiah
|
Permasalahan harus dirumuskan secara jelas, spesifik dan Nampak
variable yang diteliti
|
Permasalahan yang dipertanyaakan sering tidak jelas, tetapi bersifat
umum dan sumir
|
Jawaban yang diberikan terhadap permasalahan harus didukung dengan
logis dan benar
|
Jawaban apapun tidak perlu didukung data
|
Proses pengumpulan data, analisis data, dan penyimpulan harus
dilakukan dengan logis dan benar
|
Tidak ada proses pengumpulan data atau analisis data, meskipun
mungkin ditutup dengan kesimpulan
|
Kesimpulan siap diuji oleh siapapun yang meragukan validitasnya
|
Pengujian terhadap kesimpulan boleh dilakukan ataupun tidak tanpa
membawa akibat yang berarti bagi kesimpulan pertama
|
Hanya digunakan untuk mengkaji hal-hal yang diamati, dapat dikur,
empiris
|
Boleh saja digunakan untuk mengkaji hal apapun termasuk yang paling
misterius, supranatural, dan dogmatis
|
0 komentar:
Posting Komentar